Kita dapat melakukanbeberapa aktifitas di atas tempat tidur dalam waktu 24 jam setelah operasi, misalnya : tarik nafas dalam-dalam, batuk, balik badan dan menggerakkan kaki dan kanan untuk mengurangi komplikasi pasca operasi.
Mobilisasi dini dapat mengurangi terjadinya tromboflebitis, meningkatkan gerakan usus dan peredaran darah, serta mengurangi komplikasi pasca operasi.
Metode aktifitas pasca operasi
Tarik nafas dalam dalam
|
-
Naikkan kepala ranjang 45° ~ 60°, dan berikan sandaran yang sesuai pada area leher belakang.
-
Kaki relaks, lutut ditekuk
-
Kedua tangan disilangkan dan ditetapkan pada bagian bekas luka operasi.
-
Tarik nafas perlahan-lahan dengan hidung (perut mengembang).
-
Tahan nafas 3 detik.
-
Majukan bibir perlahan-lahan kemudian buang nafas, hitung dari angka 1 hingga 6 dalam hati.
-
Waktu buang nafas adalah 2 kali lipat dari waktu tarik nafas.
-
Lakukan sekali setiap 1-2 jam, setiap kali 5-10 menit.
|
Batuk
|
-
Koordinasi dengan gerakan tarik nafas, tubuh mengarah ke depan
-
Kedua tangan menahan bagian yang sakit, kemudian mulai tarik nafas dalam dalam hingga penuh
-
Tahan nafas 3 detik, kemudian batukkan dahak keluar dengan tenaga perut.
-
Minimal batuk sekali setiap 1-2 jam setelah operasi.
|
Balik badan
|
|
Olahraga tangan, kaki
|
-
Lakukan peregangan dan gerakan melekuk pada semua sendi (seperti: panggul, lutut, mata kaki). Menggerakkan kaki tangan dapat membantu darah vena mengalir ke jantung.
-
Dapat langsung dimulai selesai operasi. Minimal 4 kali setiap hari.
|
Turun ranjang
|
-
Turun ranjang secara bertahap.
-
Naikkan kepala ranjang terlebih dahulu
-
Duduk di samping ranjang (duduk tenang 5-10 menit, coba apakah telapak kaki dapat menginjak stabil).
-
Berdiri, dan berjalan-jalan
-
Waktu aktifitas tergantung kondisi masing-masing, dan tambahkan secara bertahap.
-
Mobilisasi dini bermanfaat untuk pemulihan fungsi tubuh. Lakukan minimal 4 kali sehari, dan setiap kali minimal 30 menit.
|