Ajal mendekat
Tanda tanda ajal mendekat itu datang secara bertahap. Panjang pendeknya waktu berkaitan dengan cepat lambatnya kegagalan fungsi organ. Kemampuan tubuh pasien akan makin memburuk dan lambat laun tidak dapat berkomunikasi dengan dunia luar.
Tidak semua orang akan memiliki gejala ajal mendekat. Ada kemungkinan gejala tersebut tidak akan muncul. Gejala di bawah hanyalah untuk referensi saja. Jika ada pertanyaan, hubungi pihak medis.
Gejala dan tanda tanda ajal mendekat
- Penampilan luar: tubuh sangat lemah, kurang gizi, warna kulit tubuh tidak bercahaya, longgar, tidak fleksibel. Seiring dengan gagal pernafasan, kaki dan tangan akan mulai memutih, dingin, warna kuku membiru, kadang berkeringat atau berkeringat banyak.
- Pernafasan: pernafasan singkat, tidak beraturan, atau pernafasan dalam –dangkal tak beraturan, pernafasan berhenti 10 ~ 30 detik. Bernafas dengan mulut terbuka, tidak bernafas sementar setelah bernafas beberapa kali. Ini merupakan indikator pasien mendekati ajal.
- Suara “kha kha”saat mendekati ajal: Karena otot tenggorokan tidak bertenaga, sehingga suara batuk untuk mengeluarkan lendir yang terkumpul di belakang rongga mulut makin sering terdengar. Karena itu tenggorokan akan mengeluarkan suara kha kha karena dahak.
- Denyut nadi: Lebih lemah dari biasanya, cepat atau tidak berurutan. Denyut nadi kadang ada kadang tidak ada. Jika diukur kuat, malah tidak terukur denyut nadinya.
- Penglihatan: penglihatan makin kabur, menatap kosong tak berfokus dan melihat ke depan.
- Pendengaran: Kemampuan mendengar makin buruk. Dapat mendengar tapi belum tentu dapat membalas atau menjawab. Karena itu, berbicaralah dengan lembut.
- Indra penciuman: Mulut kering, terasa pahit, indra perasa berubah, sensitif, susah menelan, pangkal lidah panas, lidah mudah memutih, radang di sudut mulut, bibir pecah, karena kemampuan menelan turun, nafsu makan berkurang atau tidak ingin makan.
- Kesadaran: Sebagian besar orang masih sadar tapi kebanyakan menutup mata untuk istirahat atau tidur, sebagian juga berhalusinasi seperti berbicara sendiri, tatapan kosong, menyapa kepada udara kosong, atau berbicara dengan keluarga yang telah meninggal, membahas hal atau orang yang sering dibahas, kedua tangan menangkap udara atau bergerak gerak. Bagi yang parah, akan duduk gelisah bahkan menjerit.
- Tidur: Selain berbicara, buang air kecil buang air besar, sebagian besar waktu tidur atau istirahat.
- Buang air kecil: Warna air seni gelap. Sehari sekali atau dua hari sekali, kemungkinan inkontinensia.
- Pola makan: Karena organ gagal fungsi, makan sedikit bahkan tidak bernafsu.
- Rasa sakit: Sebagian orang rasa sakitnya akan berubah. Sebagian besar orang rasa sakitnya akan menghilang atau membaik, ada sebagian yang merasa satu badan nyeri.
- Perasaan ajal mendekat: Pasien akan mengetahui bahwa ajal sudah mendekat dan akan segera pergi.
Cara perawatan
-
Perawatan fisik:
- Jagalah kebersihan tubuh biasa. Mulut mudah kering karena bernafas dengan mulut terbuka, gunakan kain kasa basah untuk menutup mulut dan menggunakan pelembab bibir.
- Menjaga kulit bercahaya: rapikan baju, balikkan badan secara berkala untuk mencegah kuit kering dan luka tekan.
- Hindari bau tak sedap: Tingkatkan kebersihan tubuh, terutama organ uretra, lipatan kulit dan bekas luka. Jika udara di sekitar tidak enak, gunakan pewangi ruangan, cendana, deodorant.
- Keselamatan: Cegah terjadinya pasien terjatuh karena tidak sadar.
- Inkontinensia: Gunakan popok dan ganti popok dan bersihkan secara berkala.
- Perawatan psikososial & spiritual:
- Hormati keputusan pasien dan berikan bantuan medis sepenuhnya untuk mengurangi rasa sakit . Sebagian besar orang dapat pergi dengan tenang dan tanpa rasa sakit.
- Orang yang mendekati ajal tidak ingin makan karena organ sudah tidak berfungsi, ini pertanda pasien kesulitan menelan dan menyerap gizi. Jangan memaksa atau memasang selang NGT karena dapat meningkatkan beban pasien.
- Caretaker hendaknya ramah, tenang. Ini dapat mengurangi rasa tidak tenang pasien dan keluarga.
- Saat keluarga datang menjenguk, beritahukan dengan lembut siapa yang datang. Jangan menarik atau meminta pasien menjawab pertanyaan.
- Kalau merasa sedih, pergilah keluar ruangan, jangan nangis di sebelah pasien karena dapat mempengaruhi suasana hatinya.
- Jangan berbisik atau berbicara keras di sebelah pasien. Dengarkan musik lembut atau lagu rohani.
- Berikan pencahayaan yang lembut di dalam kamar. Nyalakan 1 lampu kecil.
- Suara kha kha mendekati ajal; gant posisi seperti tidur menyamping atau ganti ketinggian leher. Jika tidak berdahak, jangan sedot dahak karena hanya meningkatkan rasa sakit pasien saja.
- Berikan tanggapan positif terhadap kontribusi dan pencapaian pasien terhadap rumah tangga, keluarga, dan pekerjaan.
- Berikan isyarat agar pasien relaks, jangan khawatir, dan ada yang menemaninya.
- Jika memiliki agama dan kepercayaan, misalnya Buddha: baca paritta, Kristen dan Katolik: berdoa, menyanyikan lagu rohani untuk menenangkan pasien.
- Jika ada keperluan, mintalah senior, pihak keagamaan untuk membantunya mengungkapkan hal yang dia sesali dan berikan kesempatan untuk memaafkannya.
Bagaimana cara memastikan tidak ada tanda hidup ( meninggal )?
-
Denyut nadi (nadi pergelangan tangan, leher ), atau telinga mendekati dada kiri untuk mendengar detak jantung. Jika jumlah denyut tidak tercapai, berarti tidak ada detak jantung.
- Pernafasan: Ambil selembar tisu, dekatkan di hidung , amati. Jika tisu mengarah ke bawah dan tidak bergerak berarti tidak bernafas atau ambil kaca, jika tidak ada uap di kaca, berarti tidak bernafas.
- Bola mata: Sinari bola mata dengan senter, jika tidak ada reaksi, berarti telah meninggal.
- Jika tidak yakin, ulangi langkah (1) ~ (3) kali setelah 3 menit.