Hal yang harus diperhatikan dalam mengunjungi pasien terminal
- Kontak seperti biasanya. Pegang tangan, tepuk bahunya atau peluk pasien.
- Duduk mendekati pasien untuk mengurangi rasa sepinya.
- Mengobrol hal-hal yang biasa diobrolkan, jangan membahas penyakitnya kecuali dia bersedia. Pilih waktu yang tepat untuk mengunjunginya. Sebaiknya telepon pihak keluarga untuk menanyakan kondisinya.
- Hibur dan berikan perhatian kepada pasien dengan rasa empati. Ingatlah rasa kasihan hanya dapat membuat orang merasa tidak berdaya dan makin kesel.
- Pasien mungkin takut sakit, mati dan gejala sakit lainnya. Jika ia bersedia, dengarkan untuk membagi rasa takutnya. Jangan mengalihkan pembicaraan.
- Berikan perhatian yang tulus. Sebenarnya “perhatian” adalah hadiah terbaik.
- Biarkan dia mengutarakan ketidaktenangannya. Anda dapat membicarakan kenangan indah masa lalu. Anggap dia sebagai orang biasa.
- Dapat berdoa untuk pasien dan keluarga.
- Waktu kunjungan sesuai kondisi pasien. Jika pasien lelah, gelisah, tidak nyaman, melihat lantai, atap, tutup mata, itu artinya waktu mengakhiri kunjungan.
- Kirimkan kartu salam, menelepon atau mengirimkan bunga dan bingkisan buah pada waktu yang tepat.
- Jika pasien memberikan pesan terakhir, jangan tidak peduli atau memutuskan pembicaraannya.
Perilaku dan perihal yang tepat saat mengunjungi pasien
- Jangan membahas gejala dan penyakitnya secara inisiatif karen akan meningkatkan kegelisahan pasien.
- Jangan merekomendasikan pengobatan dan penggunaan obat. Karena hanya menambah kecurigaan atau rasa bersalah keluarga.
- Jangan mengajari. Jika pasien memiliki pertanyaan, mintalah dia untuk berkomunikasi dengan dokter dan spesialis.
- Rasakan suasana hati pasien dengan rasa empati, jangan sengaja menghibur atau menutup-nutupi.
- Jangan memberikan jaminan yang tidak nyata kepada pasien. Misalnya: kamu pasti akan sembuh. Karena hanya dia sendirilah yang paling memahami kondisi tubuhnya.