Kesulitan dalam proses memasukkan makanan melalui mulut ke lambung yang diakibatkan karena susah mengunyah atau menelan, mudah menyebabkan makanan atau cairan jatuh ke dalam saluran pernafasan hingga paru-paru. Kesulitan menelan dalam waktu lama mudah menimbulkan kekurangan gizi, komplikasi dehidrasi dan infeksi aspirasi pneumonia pada tubuh.
Penyebab susah menelan
Susah menelan sering disebabkan oleh stroke, luka luar pada otak, myasthenia gravis.
Gejala susah menelan
- Mulut tidak bisa tertutup, meneteskan air liur.
- Makanan ditahan dalam mulut, dan tidak dapat ditelan atau harus dikunyah beberapa kali baru dapat ditelan.
- Makanan bocor kesamping saat dimasukkan ke dalam mulut.
- Saat makan, di dalam mulut masih ada sisa makanan sebelumnya.
- Tersedak saat makanan baru dimasukkan atau habis dimakan, dan mungkin batuk atau tersedak.
- Waktu makan sangat panjang, atau perlu makan beberapa kali.
Penanganan susah menelan
- Pasien yang telah diizinkan dokter untuk makan dapat melihat persiapan makan dan instruksi saat makan.
- Jika tidak bisa mendapatkan gizi yang cukup melalui mulut, pertimbangkan untuk memasang selang NGT atau gastrikstoma.
- Alihkan ke guru terapis bahasa untuk melakukan pelatihan kunyah jika diperlukan.
Persiapan makanan untuk susah menelan
- Air, susu, susu kedelai dan makanan cairan lainnya. Kekentalan diatur sesuai kemampuan menelan pasien.
- Untuk mencegah makanan susah ditelan atau tersedak, makanan seperti roti, mantou, kue, biskuit, kue pong dapat dilembutkan dengan susu, susu kedelai, jus terlebih dahulu kemudian dimakan dengan sendok.
- Usahakan untuk makan makanan yang telah dicincang atau lembut.
- Hindari makanan yang bervolume besar atau terlalu lengket, seperti: produk pulut, tangyuan, kue keranjang, muaci, bakso babi, bakso ikan, dsb.
- Buah yang agak keras dapat dilumatkan dengan alat penggiling, seperti: apel, pir, jujube, dsb. Buah yang berbiji , buang terlebih dahulu bijinya sebelum dicincang agar buah mudah dimaka, contoh: srikaya, leci, lengkeng, anggur, dsb.
Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian makan bagi pasien susah menelan
- Duduk 90 derajat saat mau makan.
- Makanan masuk melalui bagian mulut yang sehat, jangan gunakan sedotan untuk mencegah tersedak, gunakan sendok kecil dan berikan secara perlahan.
- Buka mulut saat makan, masukkan makanan kemudian tutup mulut. Naikkan lidah ke atas supaya makanan bisa tertelan.
- Makanan dimasukkan sedikit demi sedikit sekitar 30 gram. Setiap makanan minimal ditelan 2 kali. Setelah makan, buka mulut untuk memastikan makanan telah tertelan sepenuhnya.
- Jika terdapat makanan dalam tenggorokan namun tidak ada batuk setelah menelan, telan 2-3 kali lagi, batuk 1-2 kali untuk membersihkan tenggorokan.
- Setelah makan, perhatikan untuk membersihkan makanan dalam mulut kiri dan kanan.
- Jangan berbicara saat makan, konsentrasi untuk mengontrol kecepatan makan, makan secara perlahan-lahan.
- Selesai telan, dengarkan suara sendiri, jika suara keruh dan ada air, batuk untuk membersihkan tenggorokan.
- Saat makan, jika tersedak, segera hentikan pemberian makan. Istirahat sebentar hingga membaik; Jika tetap ada suara tersedak, hentikan makan dan beritahu petugas medis.
Penanganan lanjutan untuk susah menelan di rumah.
- Saat kondisi susah menelan berlanjut, lihatlah apakah perlu berobat di Dept. terapi atau geriatrik sesuai petunjuk dokter.
- Jika tetap susah menelan atau tidak nafsu makan di kemudian hari, lihat apakah perlu memasang gastrikstoma untuk menambah gizi sesuai evaluasi dokter saat kembali rawat jalan.