Alasan Pekerja Kantoran Paruh Baya "Tidak Bisa Makan, BAB Tidak Lancar" Adalah Kanker Kolorektal yang Menyumbat Usus Besar
Pasien Kanker Kolorektal yang Menyumbat Usus Besar Beruntung Memiliki Stent Logam yang Dapat Menyelamatkan Mereka
"Jika Usus Tersumbat, Kehiduapan Pasien Akan Menjadi Ruwet "
Mengetahui bahwa dirinya menderita kanker kolorektal, Bu Lai selain harus menenangkan diri, juga khawatir operasi mendadak dan rawat inap akan mempengaruhi pekerjaannya. Setelah berdiskusi dengan tim medis, ia memutuskan untuk memasang stent logam di usus yang tersumbat untuk membuka usus dan melancarkan usus. Keesokan hari setelah stent logam dipasang, ia langsung dapat buang air besar, mengeluarkan angin, dan dapat makan dengan normal. Setelah keluar dari rumah sakit, ia kembali ke rumah untuk beristirahat. Dia akan menjalani operasi tumor laparoskopi invasif minimal dalam waktu sekitar dua minggu. Kondisi pasien saat ini stabil dan akan terus mengikuti perkembangan.
Cai Yuan-yao (蔡元耀), kepala dokter bedah kolorektal di klinik China Medical University Hospital (中國醫藥大學附設醫院). Di kliniknya, pasien kanker kolorektal dengan usus yang tersumbat kebanyakan merupakan orang tua. Menghadapi orang tua, lebih banyak aspek dan strategi pengobatan yang harus dipertimbangkan dengan cermat.
Dr. Cai Yuan-yao menjelaskan bahwa usus besar tersumbat kebanyakan disebabkan oleh tumor kolorektal. Ketika tumor menyerang lapisan otot usus, usus akan kehilangan elastisitasnya. Seiring dengan menyebar dan meluasnya tumor, feses akan menyumbat saluran usus, dan saluran usus akan meradang dan bengkak, sehingga mengakibatkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, perut kembung setelah makan, sering merasa ingin buang air besar tetapi sulit untuk mengeluarkannya, dan penurunan berat badan.
"Setelah Stent Logam Dipasang, Saluran Usus Akan Lancar Dalam Sekejap"
Dulu, sebagian besar pasien yang mengalami usus tersumbat harus menjalani operasi kolostomi yang bersifat sementara (anus buatan). Dokter akan membuang bagian usus yang tersumbat terlebih dahulu, kemudian akan menjahit kolostomi di permukaan perut. Setelah status nutrisi pulih dan pembengkakan usus mereda, akan melakukan operasi tumor. Pasien selain harus menerima bius seluruh badan, total hari rawat inap juga akan menjadi lebih panjang. Pembersihan dan perawatan pada kolostomi juga perlu diperhatikan setiap saat untuk menghindari infeksi.
Sekarang, pasien juga dapat memilih untuk menggunakan stent logam usus besar, yang dapat memperbaiki masalah usus tersumbat dan kembali ke kehidupan normal dalam waktu singkat.
Dr. Cai Yuan-yao menunjukkan bahwa sebelum sebagian besar pasien masuk ke ruang gawat darurat, status gizi mereka sering buruk karena usus yang tersumbat, sehingga risiko komplikasi setelah operasi akan menjadi tinggi. Jika stent logam usus besar dapat ditempatkan terlebih dahulu, rawat inap dan waktu pemulihan akan menjadi lebih singkat. Setelah stent dipasang, makanan dapat dikonsumsi dan dapat kembali menerima asupan nutrisi. Tindak lanjut dengan operasi tumor laparoskopi invasif minimal untuk mengangkat tumor, risiko komplikasi dan infeksi setelah operasi akan berkurang secara signifikan. Sangat cocok untuk orang tua di atas 70 tahun atau pasien dengan penyakit kronis seperti gagal jantung dan fungsi ginjal yang buruk.
"Stent Logam Usus Besar Masuk ke Produk Bersyarat Asuransi Kesehatan"
Bulan Desember lalu (tahun 2021), bagi penderita kanker usus besar yang tidak dapat dioperasi, dan letak tumor yang lebih dari 5 cm dari anus, stent logam kolorektal dimasukkan ke jaminan asuransi kesehatan. Dr Cai Yuan-yao mengingatkan bahwa pengobatan kanker kolorektal mencakup banyak aspek, dan banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Oleh karena itu, pasien dan dokter harus berkomunikasi sepenuhnya untuk memilih strategi pengobatan yang paling tepat, dan risiko pengobatan dapat dikendalikan secara efektif.
"Pengetahuan Penyakit"
Informasi Mengenai "Usus Besar yang Tersumbat"
Usus besar yang tersumbat merupakan tumor di rongga perut yang menekan atau menghalangi usus besar, di mana akan menyebabkan pasien tidak dapat membuang air besar secara normal. Gejala yang sering ditemukan seperti sakit perut, kembung, muntah, dan ketidakmampuan untuk buang air besar dan mengeluarkan angin. Komplikasi serius termasuk perforasi usus, peritonitis, dan sepsis.